Sabtu, 30 April 2011

CABANG SA BUNGKA

CABANG SA BUNGKA
CArano BAleroNG Aguong, SAlipik Burandang,UNcang,Gumbang,Kapuok.
Oleh Sry Fahmy Batubara as Shaff Ra Alisyahbana

Assalamu ‘alaikum wa rahmatu llahi wa barakatuh
Sanak , Dosanak , Badosanak , Sudaro Koum Sakampuong Sanagari dimano sajo barado.
Kiniko ambo buekkan Blogspot Basamo untuok kito kasadonyo, untuok salieng silatu rahmi, komunikasi dan ma agie informasi baiek nan barado di Kampuong Ilaman maupun nan barado di Parantoan.
Blogspot ko bo agie namo “ CABANG SA BUNGKA “ karano lambang martabat Bundo Kanduong Ranah Nata adolah CABANG nan mulo-mulo bana ateh pamintak an Ratu Tongga Ranah Nata nan banamo PUTI JUNJUONG NAI MANGATAS binti MANGARAJA UHUM yaitu padusi dari Rajo ka VII Ranah Nata nan banamo TUANKU BESAR SI HINTAN. Sadangkan bungka adolah sabuah bantuok nan takumpuo banyak dan nan tanamo di RANAH NATA adolah Ameh nan sampei kinin tatap di tambang urang, baiek sacaro MANGGORE sakalipun.
Sabananyo , CABANG SA BUNGKA tu adolah singkektan dari namo-namo paragat nan paralu di Nagari kito RANAH NATA yaitu CARANO BALERONG AGUONG, SALIPIK BURANDANG UNCANG, GUMBANG & KAPUOK.
1.CARANO adolah tampek paragat pasembahan untuk manarimo dan ma undang tamu nan barisi sirieh salangkoknyo.
2.BALERONG adolah tampek sapakat jo musyawarah untuok “ tagak ba mola, duduok ba iyo “ dalam mamutuikan suatu masalah adat istiadat Ranah Nata.
3.AGUONG adolah sabuah paragat untuk mangumpuokan masyarakat, lalu di tokok sabagei imbouan untuk bakumpuo di Balerong.
4.SALIPIK adolah tampek kepieng nan tabuek dari kabek pinggang kain nan biaso dipagunokan dek Bundo Kanduong.
5.BURANDANG adolah tampek hasie patanian basawah,bakabun jo baladang nan tabuek dari palupuoh jo kayu bulek nan di pelok di pondok sawah/ladang.
6.UNCANG adolah tampek kepieng jo barang-barang pakakeh pahiasan nan dipagunokan dek umak-umak.
7.GUMBANG adolah tampek ma ondokkan bareh jo sipuluik, makanan utamo masyarakat Ranah Nata.
8.KAPUOK adolah tampek pakakeh apak-apak nan karajonyo kalauik,saumpamo tali kayie,pupuyan,mato ayie, umpan,sakin dan lainnyo nan diparalukan untuk saurang nelayan.

Salapan Paragat ko tagambar pulo dalam “ TARI SALAPAN “ dalam Seni Budayo Ranah Nata.
Jadi , bo arokkan dakek Sanak , Dosanak, Badosanak dan Sudaro Sakampuong Sanagari di mano sajo barado , marilah samo-samo kito isi “ CABANG SA BUNGKA “ ko, baiek inyo di ibaratkan sagatok pinang, sapalik sada , satangkei padi,siringgik keeping,sauntei lontin,saran usul respons aspirasi dan tanggapan (surat),sabuah pupuyan,sarantang juek-juek atou tarintin dan lainnyo dalam rangko sabagei RAKYAT BENAH NASIB & TAHTA ( RANAH NATA ) sa inggo baliek ka MALAKO manjadi MADANI, LANCAR & KONDUSIF.
Tarimo kasieh ateh paratiannyo dan marilah kito isi basamo-samo salieng mamelok ,manasehati, basisapoan dan lainnyo dan mari kito jadikan CABANG SA BUNGKA manjadi KOMUNIKASI INFORMASI SILATURRAHMI SANAK ( KISS ).

DOEL KISOK 33

DOEL KISOK
DOELOE , KINI & ESOK
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Doel Kisok 33 bukanlah alias dari Abdul Kisok atau Hamba Kecanduan, tetapi singkatan dari Doeloe ( Dolu ) , Kini ( Kinin ) dan Esok ( Isuok ).Untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan sesuatu, kita harus mengingat yang telah berlalu (dulu) dengan yang sedang terjadi(kini), guna untuk menata hari esok yang lebih baik dari dulu dan sekarang. Perkembangan atau pertumbuhan itu kadang ada yang membuat lebih baik dan ada pula membawa lebih parah. Untuk itu penulis mencoba menyampaikan 33 butir dari sekian banyak perubahan di Ranah Nata khususnya, antara lain yaitu sebagai berikut ;

1 .Dulu, tempat kelahiran kita,orangtua dan nenek moyang kita bernama RANAH NATA dan menjadi sebutan bagi seluruh Masyarakat Adat Ranah Nata.Sekarang ,nama itu berobah menjadi Natal dan menjadi sebutan bagi Pemerintah dan Masyarakat bukan orang Ranah NAta. Diperkirakan esok akan disebut Pantai Barat karena menjadi Kabupaten Pantai Barat Mandailing (Pabarling).
2.Dulu, adat dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sepenuhnya karena system persukuan berlaku. Sekarang adat dipakai semaunya saja dan tidak sepenuhnya dilaksanakan. Esok diperkiranakan adat tidak ada lagi di Ranah Nata.
3.Dulu, nama ditabalkan sesuai dengan anjuran Agama dengan nama yang baik dan berbahasa Arab. Sekarang ditabalkan sesuai dengan masa dengan bahasa keren dan sebutan bangsa Barat yang tidak sama tulisan dengan bacaan seperti nama bintang idola entertaitmen. Esok diperkirakan bahwa nama tidak dipermasalahakan lagi.
4.Dulu, busana dipakai sesuai dengan aturan Agama dan Adat Istiadat yaitu menutup aurat dan sopan. Sekarang busana menurut selera dan bertukar busana jenis kelamin, laki-laki memakai pakaian perempuan dan perempuan memakai pakaian laki-laki yang serba sempit dan kurang.Esok diperkirakan sekedar berpakaian saja .
5.Dulu, perhiasan dipakai sesuai dengan kemampuan ekonomi dan tuntunan Agama dan Adat. Sekarang memakai perhiasan menurut hawa nafsu dan selera modernisasi kebarat-baratan. Esok diperkirakan perhiasan serba mewah dan tidak sesuai dengan tuntunan.
6.Dulu, berpacaran lewat tingkap dan jendela dengan sarana kotak korek api sebagai amplop surat dan masa pertemuan diwaktu ada pesta (Badendang) dan main Sinduang. Sekarang pacaran ditempat sepi dengan sarana handphone berkirim pesan singkat atau telepon langsung dan tempat pertemuan di keramaian atau acara keyboard. Esok diperkirakan pacaran ditempat umum tanpa membatasi tempat pertemuan.
7. Dulu, anak perempuan usia sekolah SD sudah diajari untuk memasak dan berkemas dirumah dan lainnya. Sekarang dianjurkan untuk menekuni belajar saja tanpa pengetahuan memasak dan berkemas sampai sarjana. Esok diperkirakan dengan makanan rantang saja.
8.Dulu, anak laki-laki usia sekolah SD SUDah diajari untuk bercocok tanam dan pekerjaan lainnya. Sekarang dianjurkan sama dengan point 7 tersebut diatas.
9.Dulu, memasak nasi dengan panasnya bara kayu baker dengan peralatan tradisional. Sekarang memasak dengan panasnya api kompor dan arus listrik dengan peralatan modern. Esok diperkirakan masakan siap saji.
10. Dulu, orangtua membawa anak-anaknya berkunjung kerumah sanak famili dan kaum kerabat sambil memperkenalkan jalur hubungan kefamilian dan sapaan kepadanya. Sekarang sanak saudara dan kaum famili dikumpulkan diwaktu ada hajat atau baralek tanpa memperkenalkan hubungan kefamilian. Esok diperkirakan ketahuan berfamili setelah adanya perkelahian antara famili dan sanak keluarga.
11.Dulu, mengundang dengan mendatangi sanak keluarga dan lainnya langsung kerumahnya atau dengan jasa perantara (talangkei). Sekarang mengundang dengan mengintai di pondok kopi,masjid,pasar,jalan raya dan dikeramaian. Esok mengundang dengan melalui handphone saja atau surat undangan.
12.Dulu, Manjalang dilaksanakan setelah selesai acara Baralek dengan mengunjungi bersama sambil memperkenalkan kedua belah pihak (Anakdaro dan Marapuley). Sekarang dikunjungi oleh pasangan pengantin saja tanpa adanya perkenalan. Esok diperkiaranyan tidak ada lagi.
13.Dulu, Manjalang Hari Ghayo dengan mengunjungi sanak saudara dan saudara orangtua dengan membawa masakan tradisional . Sekarang manjalang tanpa membawa masakan dan hanya anak isteri saja dan anak-anak dibekali dengan sebuah tas kecil untuk menyimpan uang salam tempel. Esok diperkirakan, anak-anak yang datang mengunjungi saudara orangtuanya dan angku/ucinya.
14.Dulu, Jamba Anyuik diperuntukkan bagi sanak saudara dan para pekerja Alek dengan masakan tradisional gulai pakis dengan ikan kering,nangka dengan tulang kambing dan lokan dengan pisang muda. Sekarang dieruntukkan kepada seluruh undangan dengan masakan rending udang, sambal lokan, nangka dengan daging. Esok diperkirakan acara terpenting adalah Jamba Anyuik, sebab mem berikan keuntungan bagi yang punya hajat.
15. Dulu, Jamba Anyuik adalah untuk bekerja dengan gotong royong tanpa memberikan sumbangan kepada yang punya hajat. Sekarang tanpa bekerja kecuali para pekerja yang telah ditentukan dengan memberikan sumbangan kepada yang punya hajat. Esok diperkirakan datang untuk makan dan memberikan sumbangan.
16.Dulu, pekerja Jamba Anyuik disuguhkan masakan tradisional dengan menghantarkan kepada para undangan. Sekarang disuguhkan masakan Jamba Adat dengan mengambil sendiri yang telah disediakan. Esok diperkirakan bahwa system memberi tidak ada lagi dan hanya ada system menyediakan saja. Yang ingin makan, silahkan ambil sendiri.
17.Dulu, Bapakat adalah khusus bagi sanak saudara, kerabat keluarga dan sanak famili untuk berbagi pekerjaan dan saling menyandang dana. Sekarang untuk semua orang (umum) dengan memintakan sumbangan kepada seluruh yang diundang. Esok diperkirakan, Bapakat untuk meminta sumbangan.
18.Dulu, Baralek dengan menggadaikan sawah ladang atau harta pusaka tanpa mengharapkan sumba ngan dari undangan. Sekarang, baralek dengan berhutang dan mengharapkan sumbangan. Esok diperkirakan Baralek untuk mencari keuntungan.
19.Dulu, Hari Jum’at dimuliakan dengan libur bekerja baik petani,saudagar,pelaut kecuali pegawai negeri. Sekarang hari Jum’at kurang dimuliakan dan banyak yang tidak ikut bershalat Jum’at. Esok diperkirakan tidak adanya perbedaan hari.
20.Dulu, pasangan suami isteri menikah dulu baru berpacaran (bulan madu). Sekarang suami isteri berpacaran dulu daru menikah tanpa berbulan madu. Esok diperkirakan menikah setelah terjadi sesuatu yang tidak baik (terbencana) yaitu “ dolu bajak dari jawi “.
21.Dulu, tanah adat/ulayat diperuntukkan bagi Masyarakat Adat sebagai lahan pertanian dan mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian guna menghidupi anak keluarga. Sekarang jadi lahan pengusaha untuk lahan perkebunan untuk memperkaya diri sendiri tanpa memberikan “ bungo “ kepada Datuk. Esok diperkirakan semuanya milik pengusaha dan pengusaha menjadi penguasa di ulayat masyarakat adat.
22.Dulu, Baralek itu adalah Pesta Adat Istiadat dan Seni Budaya Ranah dengan menyuguhkan semua acara dengan beradat. Sekarang Baralek hanya acara Jamba Anyuik, Badikie,Arak Haji,Arak Pasumandan, Badendang dan Balibot. Esok diperkirakan hanya Jamba Anyuik dan Bakibot saja karena memberikan keuntungan (dapat sumbangan) dan modern.
23.Dulu, nilai anak sekolah dalam raport ada nilai warna merah dan hijau serta ada naik kelas percobaan. Sekarang nilai raport hitam semua dan tidak ada niak kelas percobaan. Esok diperkirakan nilai dapat direkayasa dengan kenaikan kelas 100 %.
24.Dulu, Pegawai Negeri dicari untuk mau bekerja tanpa meminta seuatu (uang). Sekarang Pegawai Negeri mencari pekerjaan (melamar) dengan uang lamaran yang tinggi. Esok diperkirakan orang yang beruang (kaya) yang bias menjadi Pegawai Negeri, walaupun dia bodoh tak berpendidikan dan berpengalaman.
25.Dulu, melamar pekerjaan dengan bermodalkan pengalaman bekerja. Sekarang melamar dengan bermo dalkan uang. Esok diperkirakan setiap orang yang beruang mendapat peluang pekerjaan.
26.Dulu, ternak dibuatkan kandangnya dan dipagi hari diberi makannya. Sekarang ternak tidak berkandang dan mencari makanan kapan saja. Esok diperkirakan ternak bergalau dengan manusia.
27.Dulu,peternak (patuanan) mencari ternaknya ditempat penakaran ternak. Sekarang peternak mencari ternaknya di beranda/kolong rumah, teras perkantoran/sekolah. Esok diperkirakan ternak berkeliaran di pasar umum dan bergalau dengan manusian dan kenderaan lainnya.
28.Dulu, rumah kediaman berpagar dan bertaman bunga. Sekarang tanpa berpagar dan bertaman bunga. Esok diperkirakan rumah berada ditengah pasar umum tanpa batas.
29.Dulu, hewan liar mencari makanan ditemapt penakaran hutan dan rimba serta padang rumput. Sekarang ternak liar sudah mencari makan di tengah pasar dan halaman rumah kediaman dan komplek perkantoran. Esok diperkirakan hutan dan rimba ditanami dengan gedung bertingkat sehingga ternak liar berkeliaran di pasaran.
30.Dulu, hitungan dua ditambah dua adalah empat. Sekarang dua ditambah dua sama dengan lima atau tiga sebab mendekati menurut matematika. Esok diperkiranya semuanya harus bertambah walaupun perhitungannya tidak tepat jumlahnya.
31.Dulu, orang Sumando berstatus “ Abu di ateh tungguo “ dan tidak dibenarkan ikut campur tangan dalam keluarga isteri (mertua) mengurusi rumah tangga dan harta pusaka. Esok diperkirakan semua urusan diurus oleh orang semenda.
32.Dulu, anak bekeluarga tinggal dirumah tua dan bila sudah ada keturunan (anak) baru diperbolehkan pindah kerumah yang didirikan (cancang tarah) sendiri. Sekarang anak bekeluarga boleh pindah dengan menempati rumah sewa selama hidupnya, Esok diperkirakan anak keluarga hidup dalam rumah sewa tanpa adanya “ cancang tarah “nya sendiri.
33.Dulu, Muadzin dan Imam itu harus yang tertua dan tahu tentang pengetahuan Hukum Agama, bersuara merdu, fasih bacaan dan pandai bertajwid, Sekarang siapa saja boleh jadi Muadzin dan Imam asal pandai berlagu walaupun suaranya tidak mendukung. Esok diperkiarakan adzan melalui pita kasette atau rekaman.

Demikianlah 33 Doel Kisok yang dapat penulis sajikan, salah benarnya tergantung pada penilaian para pembaca untuk menelitinya. Mohon maaf dan tegur sapa perbaikannnya.

Jumat, 29 April 2011

TUJUH HARAPAN

TUJUH HARAPAN
HARDIKNAS DI RANAH NATA
Oleh : Sry Fahmy Batubara
Perkenankan saya menyampaikan ucapan Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, semoga Sistem Pendidikan Nasional semakin membaik.
Sempena dengan itu, memasuki tahun ke – 5 masa pensiun saya dimana telah 4 tahun pensiun selaku PNS Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Unit Kerja SMP Negeri 1 Natal. Walaupun demikian saya masih dipekerjakan menjadi Pegawai Honor Komite ( PHK ) di Unit Kerja yang sama dengan tugas Petugas Perpustakaan.
Penulis bertugas di sekolah ini sejak 1 April 1983 (tmt 1 Januari 1983 ) dengan tugas Penerima Uang SPP, Bagian Inventaris, Penerima Barang nan terakhir Bendaharawan Gaji/BOS merangkap di SMPN 3 Linggabayu dan SMPN 1 Muara Batanggadis ( Mubadis ). Penulis memasuki masa pensiun sejak tgl.1 Mei 2007 ybl.
Dalam memperingati Hardiknas tahun 2011 ini, penulis menghadiahkan “ TUJUH HARAPAN “ sebagai kado dari seorang mantan PNS Tenaga Pendidikan yang masih mengabdi di SMPN 1 Natal yaitu :
1.Dari tahun ke tahun Kantor Depdikbudcam/Dinas Pendidikan Seksi Kecamatan Natal/KUPT selalu menompang dari SD ke SD antara lain SD Inpres 142715 Natal ke SDN 142704 Natal, pindah ke SDN 142705 Natal dan sekarang di Madrasah Desa Pantai Natal. Sebaiknya Dinas Pendidikan mulai berfikir untuk membangun Kantornya sendiri.
2.Sejak berdirinya SMP Negeri 1 Natal tahun 1965/1966, belum mempunyai ;
a.Kantor sendiri ( selama ini memakai ruang kelas dan sekarang laboratorium IPA.
b.Pagar permanent ( sekarang berpagar darurat dan ompong disana sini ).
c.Guru Mata Pelajaran Kesenian, Kesehatan, Olahraga dan Ketrampilan tidak ada yang CPNS/PNS ( sekarang Guru Honor Komite ).
d.Tidak ada mempunyai Pegawai Tenaga Administrasi yang CPNS/PNS ( sekarang Pegawai Honor Komite dan satu orang diantaranya adalah pensiunan ).
e.Mushalla ( sekarang menompang di Masjid Al-Amin atau Masjid Hj.Fatimah ).
f.Kantin Sekolah ( sekarang memakai local kelas ).
3.Bekerjasama dengan Kemenag untuk mengatur/menetapkan jarak antara sekolah/ madrasah, dimana jarak antara Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal dengan Madrasah Tsanawiyah Panggautan Nata sekitar 100 meter dan sebaiknya dipindahkan ke Desa Panggautan.
4.Bekerjasama dengan Kemenag agar menyeragamkan Kalender Pendidikan, dimana selama ini terjadi perbedaan hari libur antara SMA/MA dan SMP/MTs.
5.Menempat beberapa Kepala/Guru atau Tenaga Kependidikan yang CPNS/PNS pada Madrasah Swasta.
6.Memperlancar pembayaran honor Guru-guru Tenaga Sukarela setiap bulannya, dimana selama ini ditunggak sampai 6 bulan, karena jauh perbedaannya dengan gaji guru sertifi kasi yang mempunyai 1 hari libur dalam seminggu, sedangkan mereka 6 hari seminggu.
7.Dalam peringatan Hardikns di Ranah Nata ( Natal ) agar dapat menambah agenda kegiatan dengan ziarah kemakam Tiga Tokoh Pendidikan di Ranah Nata ( Natal ) yaitu ;
a.Bapak Akoeb di pandam pekuburan Kayu Batu yang meninggal tahun 2002( mantan Kepala Dinas Pendidikan dan pendiri SMP negeri 1 Natal )
.
b.Bapak Abdul Mutholib Lubis di pandam pekuburan Bukik Lansano, meninggal tgl. 9 Mei 1969 ( 45 tahun ), mantan Kepala SMP Negeri Natal (guru pertama Negeri ).
c.Angku Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku di pandam pekuburan Tampat, Simungkuk, peneroka Pendidikan Agama di Ranah Nata dan Mandailing.
Demikianlah “ TUJUH HARAPAN “ ini disampaikan, semoga kepemimpinan baru Pemkab Madina hasil Pilkadasung Ulang 2011 nantinya dapat terwujud hendaknya.


PENDIDIKAN DI RANAH NATA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana


Seiring peringatan Hardiknas di Ranah Nata
Ku semburatkan petikan sejarah
Mula pertama pendidikan di ranah
Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku peneroka
Mengkaji Agama dan Thariqat Naqshabandiah
Surau Tambak perambak siar Agama.

System Modern pun lahir
Tahun dua satu di bulan akhir
Berdirinya Maktab Subulul Chair
Jamiatul Khairiyah buat corak mutakhir
Ilmu Agama dan Pengetahuan Umum di ukir
Pimpinan Sutan Mudo, cendekiawan mahir
Mengurangi kebodohan, jahil dan pander

Sekolan Negeri pun muncul segera
Dalam gejolak Gestok, Gestapu di musnah
Guru Akoeb si Pemerintah dan wakil orangtua
Status Negeri tercapai sudah
Dihadang peluru di Kantor Gubernur Sumatera Utara
Di tahun enam lima
Khadrin Imran, Kepala Sekolah perdana
Telah banyak mencipta bibit sarjana
Hingga kini dpimpin oleh putera daerah

Kini peringatan Hardiknas si Ranah Nata
Apakah kita lupa jasa
Abdul Mutholib Lubis sang kepala negeri pertama
Wafat bertugas di Ranah Nata
Adakah engkau ziarah kesana
Dihari Hardiknas taburkan bunga
Memang guru pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi lupa pada sejarah

Menjelang Hardiknas Indonesia
Ujian Nasional di selenggara
Jiwa terhenyak mendengar berita
Budaya contek ada dimana-mana
Mungkinkah ada di Ranah Nata ?
Agar sukses dalam laporan penyelenggara
Entahlah…. !!!

( SRY – 300411 ).

Kamis, 28 April 2011

MALAKO

M A L A K O
MAJU LANCAR & KONDUSIF
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Dalam rangka menyongsong akan berdirinya Kabupaten Pantai Barat Mandailing ( PABARLING )yang seharusnya KABUPATEN RANAH NATA ( KARTA ) , penulis sampaikan beberapa langkah untuk menjadi kan RANAH NATA menjadi MAJU LANCAR & KONDUSIF ( MALAKO ).
Malako adalah nama Kerajaan Ranah Nata yang berpusat di Padang Malako,Mudiek Ayie Palak Taleh Kampung Sawah Kecamatan Natal. Disinilah dulunya pusat Kerajaan yang diteroka oleh Datuok Imam Basya dan Pangeran Indra Sutan (Rajo Putieh) mendirikan Kerajaan Ranah Nata dan kemudian dimekarkan dengan beberapa kerajaan seperti Kera jaan Linggobayu di Simpang Bajambah (Pangeran Indra Sutan),Kerajaan Kinondom di Simpang Sao (Sutan Tiansyah),Kerajaan Singkuang di Singkuang ( Raja Merangkat ), Kerajaan Batahan di Kampuong Godang/Sopobolo (Puti Bulan Tersingit) dan Kerajaan Lubu di Simpang Talam (Si Hitam Lidah,Raja di Angkola).
Adapun langkah-langkah menuju Malako ( Maju Lancar & Kondusif ), ada beberapa langkah diantaranya adalah sebagai berikut ;
A.MAJU :
Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur”an yang berbunyi ,
( Innallaha laa yughaiyyiru biqaumin hatta yughayyiru bi anfusihim ) yang di Indo nesiakan artinya “ Allah tidak merobah sesuatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang akan merobahnya “. Jadi , salah satu langkah untuk maju adalah merobah nasib atau keadaan sendiri yang pada saat ini kita sedang terpuruk dan jauh dari kemajuan yang berarti dari masa “ zaman emas “ Ranah Nata (Natal).Untuk itu harus ditempuh beberapa langkah antara lain ;

1.Jadilah masyarakat adat Ranah Nata yang bersatu padu , baik yang berada di kam pung halaman maupun di perantauan, baik yang tergabung di Ikatan Keluarga Nata di Jakarta, Ikappenas di Medan dan Ikatan-ikatan lainnya, serentak menjadi Rakyat Benah Nasib & Tahta (RANAH NATA) untuk menata masa depan Pantai Barat Mandailing (Pabarling) dengan Tata Nata Permata > Permai, Maju dan Bertahta.
2.Sesegera mungkin mendirikan Kabupaten Pantai Barat Mandailing (Pabarling) yang sudah sekian lama kita perjuangkan.Baik DPRD,Bupati dan Gubernur telah menyetujui dan mereko mendasikan pendirian Kabupaten Pabarling. DPRD Madina dengan suratnya No.10/KPTS/ DPRD/2009 tanggal 3 Juni 2009 dan nomor :17/KPTS/DPRD/2009 tertanggal 29 Juli 2009,”.Surat Keputusan Bupati Madina No :135.5/463/K/2009 tertanggal 12 Agustus 2009 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing. Demikian juga Gubernur Sumatera Utara sudah membuat rekomendasi pembentukan Kabu paten Pantai Barat Mandailing ini pada 25 Januari 2011.Jadi tidak ada lagi alasan untuk menunda pemekaran Kabupaten Madina.

Salah satu desakan masyarakat tertuang dalam Medan Bisni sebagai berikut :

Sumatera Utara Sabtu, 23 Apr 2011 07:58 WIB
Masyarakat Desak DPRDSU Setujui Kabupaten Pantai Barat Mandailing MedanBisnis – Panyabungan. Masyarakat kawasan pantai barat Mandailing Natal (Madina) mendesak DPRS Sumut segera menyetujui pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing, hasil pemekaran dari Kabupaten Madina.Desakan tersebut disampaikan salah seorang tokoh pemuda pantai barat, yang juga Ketua Pokja Pembentukan Kabupaten Pantai Barat, Ir Anas Suheri, kepada MedanBisnis, Kamis (21/4), di Panyabungan.
Menurutnya, pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing merupakan kebutuhan ma syarakat, oleh sebab itu tidak alasan lagi bagi DPRD Sumut untuk menundanya.
”Persyaratan pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing sudah lengkap, hal ini dibuktikan dengan adanya surat keputusan rekemendasi dari DPRD Madina nomor : 17/KPTS/DPRD/2009 tertanggal 29 Juli 2009,” kata Anas. Rekomendasi DPRD itu juga diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan Bupati Madina No :135.5/463/K/2009 tertanggal 12 Agustus 2009 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing.“Gubernur Sumatera Utara juga sudah membuat rekomendasi pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing ini pada 25 Januari 2011. Jadi tidak ada lagi alasan untuk menunda pemekaran Kabupaten Madina,” tegas Anas.

Tokoh masyarakat Natal, Misdar, menambahkan, pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing sudah lama diperjuangkan masyarakat .” Pemekaran ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, kemudian untuk memudahkan pelayanan birokrasi dan pelayanan publik,” kata Misdar.

Dikatakannya,sejumlah elemen masyarakat sudah lama memperjuangkan pembentukan kabupa ten baru ini dan dan berbagai tahapan telah dilalui. Tahap selanjutnya di DPRD Sumut kemudian pemerintah pusat dan DPR-RI. (zamharir rangkuti)

3.Diharapkan kerelaan hati para Putera Daerah Ranah Nata dimana saja berada yang telah mengecap pengalaman bekerja birokrasi Pemerintahan untuk “ Pulang Kampung “ membenahi Kabupaten Pabarling nantinya dalam rangka “ Mambolo Kampuong Ilaman “,agar Maju, Lancar dan Kondusif ( Malako ).
4.Mengembalikan nama asli kawasan pantai Barat Mandailing menjadi RANAH NATA, kemudian nama Kabupaten ini nantinya, agar kembali ke jati diri semula, menghidup kan kehidupan perkau man/ persukuan dan beradat istiadat sebagaimana mestinya.
5.Menyelamatkan situs-situs Sejarah, Adat Istiadat Ranah (SAIR)Nata serta pening galan sejarah nya yang kini hampir musnah ditelan zaman.

B.LANCAR :
Untuk melancarkan segala sesuatu dalam menyongsong keberadaan Kabupaten Pabarling guna menjadikannya Maju, Lancar & Kondusif, ada beberapa langkah permulaan antara lain sbb.;
1.Awal dari kemajuan dan kelancaran perjalanan Ranah Nata adalah segera bedirinya Kabupaten Pantai Barat Mandailing ( Pabarling ).
2.Membangun sara perhubungan jalur NASIB (Nata Sinunukan Batahan)dengan membangun jembatan ACEH RAO yang menghubungkan Jambuoh Aceh dengan Jambuoh Rao dan jalan terparah disekitar Desa Pardamaian Baru. Demikian juga jalur NATAS (Nata Tabuyung Singkuang) yang terparah di Siraik dan lainnya dan jalur NALIBANA (Nata Linggoba yu Ranto Baek Batangnata) yang terparah beberapa titik.
3.Menyelesaikan jaringan listrik jalur NATAS hingga ke Tapanuli Selatan/ Padangsi dimpuan, agar terhindar dari jalur “ rawan bencana “ ( NALIBANA ).
4.Membangun jalan Jepang – Pincuran Dewa, jalan Banjaragam dan Padang Malako ser ta jalur lainnya di kawasan Pantai Barat Mandailing.
5.Dengan intimnya hubungan antar masyarakat kampong halaman dengan masyarakat Ra nah Nata di perantauan, memperlancar hubungan Komunikasi,Informasi,Silaturrahmi dan Solidaritasi (KISS) yang lebih cerah dan cemerlang. Mari kita selaku Rakyat Benah Nasib & Tahta ( RANAH NATA ) dengan TATA NATA PERMATA > PERMAI, MAJU & BERTAHTA. agar MAJU, LANCAR & KONDUSIF ( MALAKO ).

C.KONDUSIF :
Untuk pelaksanaan point Maju dan Lancar, RANAH NATA mendukung dengan ulayatnya yang sangat luas dan berpotensi antara lain ;
1.Lahan perkantor yang luas tersedia di Panggautan, Sikarakara III,Banjar Aceh maupun Bukik Bandera yang sangat luas dan strategis sekali.
2.Untuk mensejahterakan perekonomian rakyat, banyaknya tanah ulayat (adat) yang telah dipakai oleh perusahaan-perusahaan dengan jalan mengikutsertakan penduduk ulayat tersebut menjadi peserta petani plasma (PIR) dari perusahaan dan jika perusahaan mengabaikannya untuk dapat dipertimbangkan surat izin olah tanahnya atau apapun namanya.
3.Mengembangkan potensi alam Ranah Nata yang begitu banyak seperti pertambangan emas di Sinunukan dan Sikarakara, kelapa dan kopra di Pantai Natura dan Natasel, karet,sawit,kopi di pedalaman Nalibana dan lain-lainnya.