Jumat, 29 April 2011

TUJUH HARAPAN

TUJUH HARAPAN
HARDIKNAS DI RANAH NATA
Oleh : Sry Fahmy Batubara
Perkenankan saya menyampaikan ucapan Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, semoga Sistem Pendidikan Nasional semakin membaik.
Sempena dengan itu, memasuki tahun ke – 5 masa pensiun saya dimana telah 4 tahun pensiun selaku PNS Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Unit Kerja SMP Negeri 1 Natal. Walaupun demikian saya masih dipekerjakan menjadi Pegawai Honor Komite ( PHK ) di Unit Kerja yang sama dengan tugas Petugas Perpustakaan.
Penulis bertugas di sekolah ini sejak 1 April 1983 (tmt 1 Januari 1983 ) dengan tugas Penerima Uang SPP, Bagian Inventaris, Penerima Barang nan terakhir Bendaharawan Gaji/BOS merangkap di SMPN 3 Linggabayu dan SMPN 1 Muara Batanggadis ( Mubadis ). Penulis memasuki masa pensiun sejak tgl.1 Mei 2007 ybl.
Dalam memperingati Hardiknas tahun 2011 ini, penulis menghadiahkan “ TUJUH HARAPAN “ sebagai kado dari seorang mantan PNS Tenaga Pendidikan yang masih mengabdi di SMPN 1 Natal yaitu :
1.Dari tahun ke tahun Kantor Depdikbudcam/Dinas Pendidikan Seksi Kecamatan Natal/KUPT selalu menompang dari SD ke SD antara lain SD Inpres 142715 Natal ke SDN 142704 Natal, pindah ke SDN 142705 Natal dan sekarang di Madrasah Desa Pantai Natal. Sebaiknya Dinas Pendidikan mulai berfikir untuk membangun Kantornya sendiri.
2.Sejak berdirinya SMP Negeri 1 Natal tahun 1965/1966, belum mempunyai ;
a.Kantor sendiri ( selama ini memakai ruang kelas dan sekarang laboratorium IPA.
b.Pagar permanent ( sekarang berpagar darurat dan ompong disana sini ).
c.Guru Mata Pelajaran Kesenian, Kesehatan, Olahraga dan Ketrampilan tidak ada yang CPNS/PNS ( sekarang Guru Honor Komite ).
d.Tidak ada mempunyai Pegawai Tenaga Administrasi yang CPNS/PNS ( sekarang Pegawai Honor Komite dan satu orang diantaranya adalah pensiunan ).
e.Mushalla ( sekarang menompang di Masjid Al-Amin atau Masjid Hj.Fatimah ).
f.Kantin Sekolah ( sekarang memakai local kelas ).
3.Bekerjasama dengan Kemenag untuk mengatur/menetapkan jarak antara sekolah/ madrasah, dimana jarak antara Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal dengan Madrasah Tsanawiyah Panggautan Nata sekitar 100 meter dan sebaiknya dipindahkan ke Desa Panggautan.
4.Bekerjasama dengan Kemenag agar menyeragamkan Kalender Pendidikan, dimana selama ini terjadi perbedaan hari libur antara SMA/MA dan SMP/MTs.
5.Menempat beberapa Kepala/Guru atau Tenaga Kependidikan yang CPNS/PNS pada Madrasah Swasta.
6.Memperlancar pembayaran honor Guru-guru Tenaga Sukarela setiap bulannya, dimana selama ini ditunggak sampai 6 bulan, karena jauh perbedaannya dengan gaji guru sertifi kasi yang mempunyai 1 hari libur dalam seminggu, sedangkan mereka 6 hari seminggu.
7.Dalam peringatan Hardikns di Ranah Nata ( Natal ) agar dapat menambah agenda kegiatan dengan ziarah kemakam Tiga Tokoh Pendidikan di Ranah Nata ( Natal ) yaitu ;
a.Bapak Akoeb di pandam pekuburan Kayu Batu yang meninggal tahun 2002( mantan Kepala Dinas Pendidikan dan pendiri SMP negeri 1 Natal )
.
b.Bapak Abdul Mutholib Lubis di pandam pekuburan Bukik Lansano, meninggal tgl. 9 Mei 1969 ( 45 tahun ), mantan Kepala SMP Negeri Natal (guru pertama Negeri ).
c.Angku Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku di pandam pekuburan Tampat, Simungkuk, peneroka Pendidikan Agama di Ranah Nata dan Mandailing.
Demikianlah “ TUJUH HARAPAN “ ini disampaikan, semoga kepemimpinan baru Pemkab Madina hasil Pilkadasung Ulang 2011 nantinya dapat terwujud hendaknya.


PENDIDIKAN DI RANAH NATA
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana


Seiring peringatan Hardiknas di Ranah Nata
Ku semburatkan petikan sejarah
Mula pertama pendidikan di ranah
Syekh H.Abdul Fattah Sinantiku peneroka
Mengkaji Agama dan Thariqat Naqshabandiah
Surau Tambak perambak siar Agama.

System Modern pun lahir
Tahun dua satu di bulan akhir
Berdirinya Maktab Subulul Chair
Jamiatul Khairiyah buat corak mutakhir
Ilmu Agama dan Pengetahuan Umum di ukir
Pimpinan Sutan Mudo, cendekiawan mahir
Mengurangi kebodohan, jahil dan pander

Sekolan Negeri pun muncul segera
Dalam gejolak Gestok, Gestapu di musnah
Guru Akoeb si Pemerintah dan wakil orangtua
Status Negeri tercapai sudah
Dihadang peluru di Kantor Gubernur Sumatera Utara
Di tahun enam lima
Khadrin Imran, Kepala Sekolah perdana
Telah banyak mencipta bibit sarjana
Hingga kini dpimpin oleh putera daerah

Kini peringatan Hardiknas si Ranah Nata
Apakah kita lupa jasa
Abdul Mutholib Lubis sang kepala negeri pertama
Wafat bertugas di Ranah Nata
Adakah engkau ziarah kesana
Dihari Hardiknas taburkan bunga
Memang guru pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi lupa pada sejarah

Menjelang Hardiknas Indonesia
Ujian Nasional di selenggara
Jiwa terhenyak mendengar berita
Budaya contek ada dimana-mana
Mungkinkah ada di Ranah Nata ?
Agar sukses dalam laporan penyelenggara
Entahlah…. !!!

( SRY – 300411 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar