Selasa, 03 Mei 2011

TUJUH CARA KORUPSI

TUJUH CARA KORUPTOR
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Di alam Ranah Nata khususnya dan di Indonesia pada umumnya terdapat tujuh cara untuk menjadi seorang bintang korupsi, disamping begitu banyaknya cara-cara lain yang melaksanakan korupsi waktu termasuk yang makan gaji buta. Berbagai cara telah dan sedang dilakukan untuk menjadi seorang koruptor, tujuh diantaranya adalah Adu Tala,Adu Banta,Tata Arus,Asi Bapa,Asi Baba, Alang Babi dan Ampot Bela yaitu ;
1.ADU TALA ( AMBIL DULU TANPA MINTA ).
Adu Tala banyak dilakukan oleh penguasa dan pengusaha, dimana tanah adat/ulayat, tanpa di minta kepada Datuk dan Masyarakat Adatnya, mereka mengambil dan menguasainya serta menyawitkan lahan mata pencaharain masyarakat/rakyat tersebut.
Hal serupa dengan Adu Tala terjadi dimana-mana, dengan alas an ambil dulu (pakai), lalu melenyapkannya dengan berbagai cara menutupi agar tidak diketahui bahwa itu di ambilnya.
2.ADU BANTA ( AMBIL DULU BARU MINTA).
Adu Banta banyak dilakukan oleh kaum Hawa dimana untuk meminta sesuatu dia mengambilnya lebih dahulu. Hal ini sering terjadi dalam pengambilan tanaman di sawah ladang,kebun dan pekarangan rumah seperti tanaman bumbu dapur dengan cara dalam kata “cako bo ambiek batang kamumu, ma imbou ambo indak manyauik do “. Akhirnya si empunya tanaman berkata “ indak baa tu do, ambiek sajo la “.
3.TATA ARUS (TANPA DIMINTA AMBIL TERUS).
Tata Arus banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah yaitu ketika musim buah seperti mangga, mangga dodo,marapalam,pauoh,kuini,ambacang,durian dll. Tanpa meminta mereka mengambil buah-buahan diambil dan kadang berebutan mengambilnya ketika jatuh buah- buahana tersebut. Ini adalah kesalahan para orangtua dan terkadang orangtuanya menyuruh anaknya untuk pergi mencari buahan tersebut dikarenakan keadaan ekonomi yang parah.
4.ASI BAPA (AMBIL SIMPAN BARU PAKAI).
Asi Bapa banyak terjadi pada mereka yang memegang uang (Bendahara) dimana dalam mencapai bintang korupsi, dia mengambilnya dan menyimpannya dan bila tidak ketahuan, barulah uang tersebut dipakai. Selanjutnya diadakan rekayasa surat pertanggungjawaban agar tidak ketahuan, kemudian baru dipakai untuk kepentingan pribadinya atau untuk anak isterinya guna membesarkan anak-anaknya dengan uang haram tersebut.
5.ASI BABA (AMBIL SIMPAN BARU BAGI).
Asi Baba adalah suatu persengkongkolan atasan dengan bawahannya dimana mereka mengambil dan menyimpan lebih dahulu dan setelah direkaya surat pertanggungjawabannya, baru uang tersebut mereka bagi-bagi. Pak Shaff Ra pernah berciloteh dengan Hadist Melayu berkata “ Orang yang terbanyak dan lebih duluan dipanggil secara berdampingan adalah Kepala dan Bendahara “.
6.ALANG BABI (AMBIL LANGSUNG BARU BAGI).
Alang Babi adalah suatu keberanian yang sangat oleh pelaku. Uang langsung diambil dan dibagi-bagi untuk mempermudah merekayasa surat pertanggungjawaban agar pelaporan cepat dan lancer dan tidak saling menyalahkan bahkan “ tahu sama tahu “.
7.AMPOT BELA (AMBIL POTONG BENARKAN LAPORAN).
Ampot Bela adalah suatu pengambilan tingkat atas dimana dalam menyerahkan sejumlah uang langsung dipotong dengan imbalan, bila menyampaikan laporan pertanggungjawaban, dia membenarkan bahkan menunjukkan cara-cara bagaimana agar uang yang dipotong tidak ketahuan, Hal ini juga memberi kesan, pandai-pandailah mencari bagian dari sisa yang telah di potong itu, sedangkan pelaporan bisa diamankan.
Itulah “ Tujuh Cara Jadi Koruptor “ yang sedang berjangkit, tetapi payah dibuktikan kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar